-->

Cerita Ngewe Dengan Tante Imel

Cerita Ngewe
Cerita Ngewe Terbaru 2016
Cerita Ngewe Dengan Tante Imel - Ini bermula ketika aku sedang galau memikirkan tingkah tunanganku yang sudah tidak seperti biasanya.Untuk menghilangkan pikiran jenuh itu aku mempunyai rencana untuk pergi ke sebuah tempat hiburan malam di kotaku.Tepat jam 11 malam aku langsung berangkat menuju tempat clubbing yang sudah ada dalam fikiranku.Setiba di tempat club aku biasa untuk meminum beberapa botol beer dengan tujuan agar pikiran stressku yang sedang memikirkan tunanganku bisa hilang. Setelah aku setengah sadar akibat minuman yang aku minum tadi tiba tiba ada seorang wanita yang menghampiriku.Aku perhatikan sejenak ternyata dia adalah seorang tante yang mungkin umurnya sudah diatas 35 tahun. Dia mengajak kenalan denganku, namanya Imel. Wajahnya lumayan cantik serta tubuhnya yang sangat menggoda.Saat itu dia mengenakan baju ketat berwarna hitam.Toketnya begitu kelihatan besar dengan lekukan pinggangnya yang tampak seksi. Dengan berusaha mendekatkan tubuhnya padaku, aku pun bersikap eperti biasa. Apalagi sat itu aku juga dalam keadaan setengah mabuk " Boleh tante gabung"" Katanya dengan suara yang di buat selembut mungkin, akupun menjawab " Bolehlah tante" " Dia langsung duduk dan mendekatkan tubuh sintalnya di dekatku. Kamipun mengobrol walau sekedar basa basi. Hingga akhirnya tante yang bernama Imel itu, menyosor mencium wajahku dan pipiku. Begitu bibirnya melumat bibirku akupun membalasnya dengan penuh gairah, tante Imel melingkarkan tangannya pada leherku. Hingga dia dengan mudah melumat dan menarik kepalaku untuk lebih dekat dengannya. Bahkan wajahku sudah terbenam pada toketnya yang begitu menggoda dari tadi. Akupun langsung mencium dan menjilat toket itu, dan tante Imel mendesah dan mengelus rambutku. Bagai bocah yang menetek ke ibunya, sesekali aku gantian mengulum putingnya dan aku pilin puting satunya " Oouuwww"oouuwww..tante".nggak..ku"at"sa..yang"a..yo" " Tapi aku tidak merespon permintaan tante Imel untuk segera menindihnya. Dengan bergantian memainkan teteknya itu, sesekali aku jilat bahkan aku gigit hingga membekaskan warna kemerahan pada toketnya itu. Sedang tanganku meremas toketnya dan aku jilat saat itu juga tante Imel berdiri dan menarik tanganku. Akupun mengikuti kemauannya dengan berjalan mengikuti tante dari belakang sambil berpegangan tangan, Ternyata tempat parkir menjadi tujuannya. Setelah melihat mobilnya tante Imel langsung masuk dan mengajakku. Di dalam sana dia langsung membuka bajunya begitupun aku " A.yo..sa..yang"cepat"dong"" Setelah terbuka dan kami sama-sama telanjang, akupun merapatkan tubuhku pada tante Imel yang sudah telanjang. Tapi dia sedikit mendorong tubuhku hingga aku terlentang di jok belakang mobilnya. Saat itu juga tante Imel melumat habis kontolku yang sedari tadi sudah menegang. Dia jilat-jilat sampai kontolku basah, dan mengocoknya dengan kedua tangannya yang terlihat lihai melakukan itu. Seperti dalam cerita dewasa tante Imel mengulum kontolku dan menghisapnya sampai mulutnya terlihat kempot dengan kontolku di dalamnya, aku hanya melihat permainannya. Begitu lihainya tante Imel melakukan itu , hingga akupun tidak tahan dengan geli dan rasa nikmat pada kontolku " Oouugghhh"tan..te..ooouugghh".yyaaaagghhhh"..oouughh"yaaaccggghh.." kali ini aku tarik tubuh tante Imel hingga dia duduk dengan posisi melebarkan kakinya dan terlihat lubang memek yang sudah menganga. Tanpa menunggu lama akupun langsung memasukkan kontolku kedalam memeknya dan sekali tancap kontolku langsung menembus liangnya. Saat itu juga aku bergerak maju mundur dan dengan sekuat tenaga menggoyang pantatku " oooouuugghhh".ooouugghhh"aaagghhh"aaagghh"aaagghh" " Begitu terus aku menggoyang dan mengerang dengan penuh nafsu . Mungkin merasa capek dengan posisi seperti ini, tante Imel kemudian terlentang dengan menggapaikan tangannya padaku. Saat itu aku menindih tubuhnya dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya, sekali tekan langsung menyelinap masuk ke dala memek tante Imel. Diapun mengimbangi permainanku dengan memutar-mutar pantatnya dari bawah tubuhku. Akupun merasakan getaran yang begitu hebat dari dalam tubuhku, dengan penuh semangat akupun kembali memutar kontolku hingga terasa menghujam dinding memeknya. Tante Imel menjerit kecil " Oouuwww"ooouuwww..ooouuwww".aaaggghhh"aaagghh".nik"mat say". " Tangan tante Imel meraba-raba bokongku dan dia menekankan tangannya pada pantatku. Aku semakin gencar menggoyang dan menghentakkan kontolku, membuat tante sepertinya sudah tidak dapat menahannya. Dia sekuat tenaga mendekap tubuhku dan membelakakan matanya layaknya pemain cerita sex , dia mendesah panjang saat itu " Oouugghh"oouugghhh"tan..te..ke..luar"say" " Akupun merasakan memeknya sudah mengeluarkan lendir kental. Tidak berapa lama kemudian akupun menumpahkan sperma kental ku pada memek tante Imel " Oouughh"nik..mat..tante"oouugghh"aaagghhh".aaagghhh" " Saat itu juga tante Imel semakin mendekap erat tubuh bugilku. Dan kamipun terkulai di dalam mobil itu, dengan berpelukan kami saling memandang dan saling membelai tubuh kami. Aku merasa puas malam itu..Itulah yang bisa aku tuturkan kali ini lewat Cerita Ngewe Dengan Tante Imel.

Cerita Ngentot Dewasa

Cerita Ngentot Dewasa
Cerita Ngentot Terbaru
Cerita Ngentot Dewasa-Sebut saja namanya Linda punya wajab cantik kulit yang putih seperti kapas tubuh yang ramping dan padat berisi serta dada yang membusung dengan ukuran cukup besar. Sebenarnya banyak cowok yang menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Tapi Linda malah menaruh hati padaku sedangkan aku sendiri sama sekali tidak peduli tetap menganggapnya hanya teman biasa saja. Tapi Linda tampaknya juga tidak peduli perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja.Bahkan dia sering main ke rumahku Ayah dan Ibu juga senang dan berharap Linda bisa jadi kekasihku. Begitu juga dengan Mbak Lisa sangat cocok sekali dengan Linda Tapi aku tetap tidak tertarik padanya apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya hampir semua teman mengatakan kalau aku sudah pacaran dengan Linda Padahal aku merasa tidak pernah pacaran dengannya. Hubunganku dengan Linda memang akrab sekali, walaupun tidak bisa dikatakan berpacaran. Seperti biasanya setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby anjing pudel kesayanganku jalan-jalan mengelilingi Monas.Perlu diketahui aku memperoleh anjing itu dan Mas Herman suaminya Mbak Indri.Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herman. Padahal tadinya aku benci sekali karena menganggap Mas Herman telah merebut Mbak Indri dan sisiku.Aku memang mudah sekali disogok.Apalagi oleh sesuatu yang aku sukai karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dengan Linda.Tapi dia tidak sendiri.Linda bersama Mamanya yang usianya mungkin sebaya dengan Ibuku.Aku tidak canggung lagi karena memang sudah saling mengenal.Dan aku selalu memanggilnya Tante Maya. "Bagus sekali anjingnya.." piji Tante Maya. "Iya, Tante diberi sama Mas Herman" sahutku bangga. "Siapa namanya?" tanya Tante Maya lagi. "Bobby" sahutku tetap dengan nada bangga. Tante Maya meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga dengan hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya.Sementara Tante Maya pergi membawa Bobby aku dan Linda duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yang menunggang kuda dengan gagah.Tidak banyak yang kami obrolkan karena Tante Maya sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sambil terus-menerus memuji.Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak.Aku memang paling suka kalau dipuji. Ohhh ya..Nanti malam kamu datang.." ujar Tante Maya sebelum pergi. "Ke rumah..?" tanyaku memastikan. "Iya." "Memangnya ada apa?" tanyaku lagi. "Linda ulang tahun. Tapi nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu" kata Tante Maya Iangsung memberitahu. "Kok Linda nggak bilang sih..?" aku mendengus sambil menatap Linda yang jadi memerah wajahnya.Linda hanya diam saja. "Jangan lupa jam tujuh malam ya.." kata Tante Maya mengingatkan. "Iya Tante" sahutku. Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Linda.Suasananya sepi-sepi saja. Tidak terlihat ada pesta.Tapi aku disambut Linda yang memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja.Tante Maya dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta.Tapi tidak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri.Dan memang benar ternyata Linda berulang tahun malam ini.Dan hanya kami berempat saja yang merayakannya. Perlu diketahui kalau Linda adalah anak tunggal di dalam keluarga ini.Tapi Linda tidak manja dan bisa mandiri.Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa.Selesai makan malam Linda membawaku ke balkon rumahnya yang menghadap langsung ke halaman belakang. Entah disengaja atau tidak Linda membiarkan sebelah pahanya tersingkap.Tapi aku tidak peduli dengan paha yang indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu.Bahkan aku tetap tidak peduli meskipun Linda menggeser duduknya hingga hampir merapat denganku. Keharuman yang tersebar dari tubuhnya tidak membuatku bergeming. Linda mengambil tanganku dan menggenggamnya.Bahkan dia meremas-remas jari tanganku.Tapi aku diam saja malah menatap wajahnya yang cantik dan begitu dekat sekali dengan wajahku.Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku tapi tetap saja aku tidak merasakan sesuatu. Dan tiba-tiba saja Linda mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget tidak menyangka kalau Linda akan seberani itu.Aku menatapnya dengan tajam.Tapi Linda malah membalasnya dengan sinar mata yang saat itu sangat sulit ku artikan. "Kenapa kau menciumku..?"tanyaku polos. "Aku mencintaimu", sahut Linda agak ditekan nada suaranya. "Cinta..?" aku mendesis tidak mengerti. Entah kenapa Linda tersenyum. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yang tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu Linda mengenakan rok yang panjang tapi belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar.Aku merasakan betapa halusnya kulit paha gadis ini.Tapi sama sekali aku tidak merasakan apa-apa. Dan sikapku tetap dingin meskipun Linda sudah melingkarkan tangannya ke leherku.Semakin dekat saja jarak wajah kami.Bahkan tubuhku dengan tubuh Linda sudah hampir tidak ada jarak lagi. Kembali Linda mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup tapi dia melumat dan mengulumnya dengan penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam tidak memberikan reaksi apa-apa. Linda melepaskan pagutannya dan menatapku Seakan tidak percaya kalau aku sama sekali tidak bisa apa-apa. "Kenapa diam saja..?" tanya Linda merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku. Tapi tidak.. Linda tidak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yang begitu indah dan manis sekali.Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku.Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku.Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yang hangat.Tapi aku tidak tahu dan sama sekali tidak merasakan apa-apa meskipun Linda menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Linda berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku.Tapi sama Sekali aku tidak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku. "Memangnya aku harus bagaimana?" aku malah balik bertanya. "Ohh.." Linda mengeluh panjang. Dia seakan baru benar-benar menyadari kalau aku bukan hanya tidak pernah pacaran, tapi masih sangat polos sekali.Linda kembali mencium dan melumat bibirku.Tapi sebelumnya dia memberitahu kalau aku harus membalasnya dengan cara-cara yang tidak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa. "Ke kamarku, yuk.." bisik Linda mengajak. "Mau apa ke kamar?" tanyaku tidak mengerti. "Sudah jangan banyak tanya. Ayo.." ajak Linda setengah memaksa. "Tapi apa nanti Mama dan Papa kamu tidak marah Lin?" tanyaku masih tetap tidak mengerti keinginannya. Linda tidak menyahuti malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil menurut saja dibawa ke dalam kamar gadis ini.Bahkan aku tidak protes ketika Linda mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yang tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tidak merasa malu karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalau di rumah.Linda memandangi tubuhku dan kepala sampai ke kaki.Dia tersenyum-senyum.Tapi aku tidak tahu apa arti semuanya itu Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Linda mulai menciumi wajah dan leherku.Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya. "Linda.." Aku tersentak ketika Linda melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yang tersisa melekat di tubuhnya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok tubuh sempurna seorang wanita dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yang tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku. Sesuatu yang sama sekali aku tidak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Linda memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali. Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Linda ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur tubuhku. Dan dia tidak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yang bidang dan sedikit berbulu. Tergesa-gesa Linda melepaskan penutup terakhir yang melekat di tubuhnya. sehingga tidak ada selembar benangpun yang masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap tubuh yang polos dan indah itu. Begitu rapat sekali tubuhnya ke tubuhku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Tapi aku masih tetap diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Linda mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yang membusung padat dan kenyal. Dia membisikkan sesuatu, tapi aku tidak mengerti dengan permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yang berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja Linda. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya. Tentu saja aku jadi gelagapan karena tidak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, tapi Linda malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Linda menjalar ke bagian bawah perutku. "Okh..?!". Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yang tipis, dan.. "Linda, apa yang kau lakukan..?" tanyaku tidak mengerti, sambil mengangkat wajahku dari dadanya. Linda tidak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tidak menentu. Dan aku merasakan kalau bagian tubuhku yang vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan Linda malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dengan berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Tapi aku hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Linda kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yang sedikit berbulu dengan ciuman-ciumannya yang hangat dan penuh gairah membara. Memang Linda begitu aktif sekali, berusaha membangkitkan gairahku dengan berbagai macam cara. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yang kini sudan polos. "Ayo dong, jangan diam saja..", bisik Linda disela-sela tarikan napasnya yang memburu. "Aku.., Apa yang harus kulakukan?" tanyaku tidak mengerti. "Cium dan peluk aku..", bisik Linda. Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Tapi nampaknya Linda masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah tubuhku semakin menegang serta berdenyut. Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dengan suara tertahan akibat hembusan napasnya yang memburu seperti lokomotif tua. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tidak tahu apa-apa. Walau sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya. Sementara itu Linda sudah menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang putih mulus. Linda berada tepat di atas tubuhku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk tubuhnya dengan jelas sekali. Entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembab, hangat dan agak basah. Namun tiba-tiba saja Linda memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tidak mengerti. PadahaI waktu itu Linda sudah dipengaruhi gejolak membara dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya. "Kau.." desis Linda terputus suaranya. "Ada apa, Lin?" tanyaku polos. "Ohh.." Linda mengeluhh panjang sambil menggelimpangkan tubuhnya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai. Sambil memandangiku yang masih terbaring dalam keaadaan polos, Linda mengenakan lagi pakaiannya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya kecewa. "Ada apa Lin?" tanyaku tidak mengerti perubahan sikapnya yang begitu tiba-tiba. "Tidak.. tidak ada apa-apa, sahut Linda sambil merapihkan pakaiannya. Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi Linda yang sudah rapi berpakaian. Aku memang tidak mengerti dengan kekecewannya. Linda memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi Linda sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan..itulah kisah Cerita Ngentot Dewasa.

Cerita Dewasa Terbaru

Cerita Dewasa Terbaru
Cerita Dewasa Terbaru 2016
Cerita Dewasa Terbaru -  ini berawal dari kemanjaanku di waktu kecil yang sering dikelonin oleh kedua kakakku perempuan.Aku suka kalau tidur sambil memeluk Ibu Mbak Lisa atau Mbak Indri.Tapi aku tidak suka kalau dikeloni Ayah.Entah kenapa mungkin tubuh Ayah besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut alus yang cukup lebat.Padahal Ayah paling sayang padaku. Karena apapun yang aku ingin minta selalu saja diberikan.Aku memang tumbuh menjadi anak yang manja.Dan sikapku juga terus seperti anak balita walau usiaku sudah cukup dewasa. Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indri menikah.Aku tidak rela Mbak Indri jadi milik orang lain.Aku benci dengan suaminya.Aku benci dengan semua orang yang bahagia melihat Mbak Indri diambil orang lain. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku.Bahkan Mbak Indri menjanjikan macam-macam agar aku tidak terus menangis. Memang tingkahku tidak ubahnya seorang anak balita. Tangisanku baru berhenti setelah Ayah berjanji akan membelikanku motor.Padahal aku sudab punya mobil. Tapi memang sudah lama aku ingin dibelikan motor.Hanya saja Ayah belum bisa membelikannya.Kalau mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali.Bahkan aku sampai tertawa sendiri.Habis lucu sih..Soalnya waktu Mbak Indri menikah umurku sudab dua puluh satu tahun. Hampir lupa Saat ini aku masih kuliah dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup keren.Di kampus sebenarnya ada seorang gadis yang perhatiannya padaku begitu besar sekali.Tapi aku sama sekali tidak tertarik padanya.Dan aku selalu menganggapnya sebagai teman biasa saja.Padahal banyak teman-temanku terutama yang cowok bilang kalau gadis itu menaruh hati padaku..itulah Cerita Dewasa Terbaru.

Featured post

Cerita Sex Indonesia 2017-2018

Cerita Sex Indonesia A ku sebenarnya tak tau lagi harus berkata apa sebab PERAWAN yang aku rawat selama ini harus aku serahkan pada Om F...

The Best Post